Etika Profesi

 

Etika Profesi

Penulis: 

Suroningsih, M.Pd., Muhammad Hasan Fikri, Siska Salsabila

Tebal: 173 halaman

Ukuran: 14,5 cm  x 20,5 cm

Harga: 80.000

QRCBN: 62-250-7833-992

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, sehingga penyusunan buku Etika Profesi dapat terselesaikan. Buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam memahami dan menghayati konsep etika profesi secara umum. Khususnya, untuk mahasiswa Program Studi Kependidikan di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Pati. 

Buku ini berisi sembilan pokok bahasan, yaitu: Konsep Dasar Etika Profesi; Guru Profesional; Karakteristik dan Syarat Profesi; Keterampilan Dasar Guru dalam Proses Pembelajaran; Peran Guru dalam Pembelajaran; Kepribadian Guru; Uji Kompetensi dan Undang-Undang Guru; Tugas, Hak, dan Kewajiban Guru; serta Profesi Guru dan Persaingan Global.

Kami mengucapkan terima kasih kepada tim dan semua pihak yang turut membantu dalam proses penyusunan buku ini. Diharapkan bagi para pembaca untuk menambah sumber bacaan lain sebagai pendukung dari pokok bahasan yang ada. Demi perbaikan buku ini, maka kritik dan saran dari para pembaca sangat dibutuhkan. Akhir kata, semoga Buku Etika Profesi ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan ilmu terkait bidang kependidikan.

Kata etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak, kesusilaan atau adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakan itu benar atau salah ataukah baik atau buruk. Baik diartikan sebagai sesuatu hal yang mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (sesuatu dikatakan baik apabila ia dihargai secara positif). Sedangkan buruk diartikan sebagai segala perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku.

Etika dapat pula diartikan sebagai seperangkat tata nilai yang dimiliki individu atau kelompok untuk mengontrol apakah suatu tindakan yang dilakukan benar atau salah, patut atau tidak dan buruk atau baik. Etika memberikan semacam standar yang mengatur bagaimana seharusnya seseorang melakukan suatu tindakan. Perlu diketahui bahwa etika berbeda dengan etiket.

Etiket adalah sopan santun, misal bertutur kata yang lembut. Contohnya ada pendidik yang bertutur kata lembut, tetapi ternyata melakukan tindak pidana korupsi. Pendidik tersebut beretiket baik karena tutur katanya lembut, namun tidak mempunyai etika karena melakukan tindak korupsi. Dalam hal ini, etika lebih condong ke moral. Sedangkan etiket lebih condong ke sopan santun. Keduanya mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.

Selanjutnya, profesi adalah bagian dari pekerjaan. Tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakan dari pekerjaan lainnya. Pekerjaan merupakan suatu aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan profesi merupakan pekerjaan yang mengharuskan pelakunya memiliki pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal, keahlian dan ketrampilan tertentu yang diperoleh melalui praktik dan pengalaman kerja pada orang yang terlebih dahulu menguasai keahlian tersebut.