Di Antara Luka dan Cinta yang Tumbuh Bersama
Penulis : Maulana Muhammad Ulin Nuha
Tebal : 376 hlm
Ukuran : 14,5 x 20,5 cm
Harga : 100.000
QRCBN : 62-250-3592-745
Kisah ini mengisahkan perjuangan seorang pujangga berhati ksatria, sosok kuat yang selalu mampu berdiri tegar meski diterpa badai kehidupan tiap waktunya. Dalam pencariannya terhadap cinta sejati, ia bertemu dengan Bidadari Surga, perempuan yang menjadi simbol mimpi-mimpinya. Namun, takdir berkata lain. Pertemuan mereka terjadi melalui sebuah perjodohan, bukan cinta pada pandangan pertama yang mempertemukan.
Awal mula, hati pujangga itu berontak. Dia menolak pernikahan yang dipaksakan. Begitu pula dengan sang perempuan yang masih terikat pada bayangan masa lalunya, cinta yang pernah mengisi hari-harinya dengan kebahagiaan. Masa lalu keduanya laksmana duri yang menggoreskan luka, membuat langkah terasa berat untuk melangkah bersama. Namun, perlahan waktu menunjukkan kekuatannya. Perjalanan hidup mereka yang penuh liku membuka pintu-pintu hati yang sebelumnya tertutup.
Cinta mulai bersemi di antara badai ujian. Dalam sebuah perjalanan, sang pujangga kini menunjukkan ketulusannya. Ia menerima segala kekurangan perempuan tanpa syarat, merawat luka yang belum sembuh, dan mendampinginya dengan hati penuh keikhlasan. Meski bayangan masa lalu terus menghantui, pujangga ini tetap berdiri kokoh. Ia percaya bahwa cinta sejati adalah tentang memberi, bukan menuntut.
Namun, kehidupan bukan tanpa ujian. Kehilangan seseorang yang pernah menjadi bagian besar dalam hidup mereka membawa duka mendalam. Pikiran mereka terkunci oleh rasa bersalah dan kenangan yang tak kunjung hilang. Tetapi, di tengah semua itu, mereka menemukan cahaya. Cahaya cinta yang berlandaskan ketulusan, keyakinan, dan keridhaan kepada Sang Maestro Semesta.
Pada akhirnya, perjalanan mereka mengajarkan bahwa surga sejati bukan hanya tentang kehidupan yang sempurna di dunia, tetapi juga ganjaran yang menanti di surga. Pujangga dengan segala keteguhan hatinya, menjadi penyelamat bagi perempuan. Ia membimbingnya untuk menerima takdir dengan hati lapang, mendampinginya hingga akhir, dan menyerahkan segalanya kepada Tuhan.
Kisah ini adalah tentang cinta yang melampaui batas, perjuangan yang penuh keikhlasan, dan keyakinan bahwa Tuhan selalu menyiapkan akhir yang indah bagi mereka yang berserah diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar